Berbagi Ceria di Rumah Singgah Anak-anak Penderita Penyakit Kronis
Kali ini Komunitas Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) mengadakan kegiatan Project Berbagi di Rumah Harapan Indonesia yang beralamat di Tamalanrea Raya Blok 9M No.2 Makassar pada Minggu 23 September 2018.
Rumah Harapan Indonesia (RHI) adalah rumah singgah bagi anak-anak penderita penyakit kronis seperti kanker, tumor, leukemia, gagal ginjal, hydrocephalus, jantung bocor, dan lain-lain yang sedang rawat jalan di rumah sakit Makassar. Mereka berasal dari berbagai daerah di luar kota. Di Rumah ini mereka mendapat fasilitas tempat tinggal gratis, konsumsi, dan transportasi bolak-balik rumah sakit selama masa pengobatan di Makassar.
“Sejak RHI berdiri pada Maret 2016 di Makassar sudah ada 119 anak yang pernah tinggal di rumah ini. Sekarang ada 13 anak yang sedang rawat jalan dan tinggal di sini untuk sementara waktu”, jelas Wawan selaku koordinator RHI cabang Makassar.
Ketua panitia Project Berbagi Junaedi Syam mengucapkan selamat datang kepada seluruh volunteer SIGi dan rekan dari komunitas Aksi Kita dan BEM FKG UMI yang berkolaborasi dalam kegiatan Project Berbagi.
“Ini adalah Project Berbagi ke-18 yang telah dilaksanakan SIGi Makassar dengan tema senyum dan harapan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan 3 bulan sekali”, tambah Juned.
Kakak-kakak dari Aksi Kita menghibur anak-anak RHI dengan berdongeng. Dongeng Raja yang sombong, Kerajaan permen, dan Buaya yang rakus membawa anak-anak polos itu berfantasi seolah berada dalam cerita. Sesekali mereka ketakutan, tertawa dan berteriak menanggapi cerita.
Devi perwakilan dari mahasiswa FKG UMI mempraktekkan cara menggosok gigi yang benar dan mengiringnya dengan lagu. Selanjutnya mereka memberi paket sikat gigi kepada anak-anak.
Kegiatan Sharing Mimpi oleh kak Mangga juga membuat anak-anak tertawa riang. Kepolosan mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar cita-cita mereka membuat para SIGiers tertawa haru. “Cita-cita saya ingin menjadi Superman supaya bisa lompat tinggi”, jawab Aldo polos.
Lain halnya dengan Rika, gadis berusia 15 tahun yang kini duduk di kursi roda dengan percaya diri mengatakan ingin menjadi Dokter Saraf. Alasannya sebab ingin menyembuhkan orang yang sakit seperti dirinya.
Usai ditanyai satu per satu, anak-anak itu menulis cita-citanya dan menempelkannya pada Wall of Dream. Volunteer SIGi, Aksi Kita dan FKG UMI turut menuliskan harapan demi kesembuhan mereka. Kegiatan ditutup dengan peberian bingkisan berisi kebutuhan untuk anak-anak RHI dan Cenderamata dari komunitas SIGi Makassar.
Mereka adalah anak-anak hebat yang terpilih. Sebab Tuhan tidak menguji melebihi batas kemampuan. Penyakit tidak membuat mereka berhenti tersenyum dan bercita-cita. Seperti mereka, bagaimanapun kondisi kita janganlah berhenti bermimpi.